Pertamina Bidik Produksi 2,6 Juta Ton LPG Untuk Kurangi Impor
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menargetkan penambahan produksi Liquefid Petroleoum Gas (LPG) sebesar 1 juta metrik ton pertahun. Ia mengatakan saat ini produksi nasional LPG RI hanya mencapai 1,6 juta metrik ton per tahun.
Dengan target penambahan 1 juta metrik ton maka ke depan produksi LPG RI akan menyentuh 2,6 juta metrik ton per tahun
”Sehingga (peningkatan ini) dapat mengurangi porsi impor LPG kita,” kata Simon dalam konferensi pers capaian kinerja di Jakarta, Jumat (13/06/2025).
Baca Juga: RI Genjot Impor Energi dari AS: Porsi LPG Naik Jadi 85%, Minyak Mentah Tembus 40%
Simon mengatakan saat ini total kebutuhan LPG domestik mencapai 8 juta metrik ton per tahun. Dengan jumlah produksi yang hanya 1,6 juta metrik ton maka RI perlu mengimpor sebanyak 6,4 juta metrik ton per tahun.
Langkah lain yang bakal digenjot adalah, mengoptimalkan Jaringan Gas (Jargas) termasuk utilisasi Dymethyl Ether (DME) sebagai substitusi gas.
"Jaringan gas yang apabila ini diwujudkan tentunya akan semakin banyak gas kita yang termanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga sehingga mengurangi impor kita untuk kebutuhan LPG," tambahnya.
Baca Juga: Minyak Mentah & LPG Jadi 'Uang Damai' RI ke AS
Namun demikian implementasi nya bukan tanpa kendala khususnya dalam menjangkau wilayah yang berada di kepulauan.
Pertamina menargetkan pembangunan 200.000 sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) per tahun. Namun, hingga pertengahan tahun ini, baru terealisasi sekitar60.000 sambungan.
下一篇:Polisi Kembali Periksa Firli Bahuri Kasus Pemerasan SYL Hari Ini
相关文章:
- Famos Eco Wood Kembangkan Kayu Jadi Bioenergi Masa Depan
- VIDEO: Jerman Deteksi Kasus Cacar Monyet Varian Baru
- Ratusan Ijazah Alumni Stikom Bandung Dibatalkan, LLDikti: Dapat Ijazah Tanpa Pembelajaran di Kampus
- Kapolri Apresiasi Program Penghargaan Bhabinkamtibmas Disway National Network
- Famos Eco Wood Kembangkan Kayu Jadi Bioenergi Masa Depan
- NYALANG: Melawan Angkara dengan Tertawa
- Heboh Biaya Bikin Paspor Naik, Masa Berlaku 10 Tahun Jadi Rp650 Ribu
- Turis Irlandia Jatuh ke Lereng Gunung Rinjani Ditemukan sedang Merokok
- Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
- Kraken Hadirkan Layanan Prime Brokerage, Siap Manjakan Trader Institusional Kripto
相关推荐:
- Famos Eco Wood Kembangkan Kayu Jadi Bioenergi Masa Depan
- 100 Hari Kinerja Prabowo
- Kapan Malam 27 Rajab 1446 H? Jadwal Peringatan Isra Miraj dan Keutamannya
- Catat, 10 Makanan Ini Sebaiknya Tak Disimpan di Kulkas
- Full Senyum, Gaji Anggota KPPS Resmi Naik Rp 600 Ribu di Pemilu 2024 Plus Dapat Uang Pulsa
- Persiapan Musim Hujan, Ini 5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Rumah
- Studi Ungkap Cara Liburan ke Luar Negeri dengan Biaya Lebih Murah
- Mahfud MD Desak Kasus Pagar Laut Segera Dijerat Pidana, Publik Salahkan Utang Budi Oligarki
- KPU Sempat Minta KPPS Tetap Layani Pemilih Meski Lewat Waktu
- 3 Roller Coaster Paling Mengerikan di Dunia, Incaran Pecandu Adrenalin
- Anies Ditampar Orang Tak Dikenal Saat Kampanye di Kalimantan, Timnas AMIN Tingkatkan Pengamanan
- KPU Tanggapi Surat Suara yang Dahulu Sampai di Pemilih Taipei
- Polri Gandeng Tim SAR untuk Jaga TPS Rawan Bencana
- YA Akui Ajak Anak Tamara Tyasmara Berenang Selama 2.5 Jam
- Jokowi Ungkap Pambahasan di Pertemuan dengan Prabowo dan Zulhas
- Apa Itu Greenflation? Bikin Gibran Disoraki Penonton saat Debat
- Turun! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina di Seluruh SPBU Indonesia
- Jokowi: Pengganti Firli Bahuri Masih Dalam Proses
- Grab Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen: Bukan dari Total Bayar, tapi dari Tarif Dasar
- Grab Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen: Bukan dari Total Bayar, tapi dari Tarif Dasar